Sekadar Mengingatkan
Gus Dur mendirikan Forum Demokrasi (Fordem) untuk melawan Orde Baru yang merangkul Islam melalui Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Gus Dur melihat gelagat mencurigakan Orde Baru yang ingin menggunakan Islam sebagai instrumen politik kekuasaannya.
Gus Dur juga melawan fitnah Orde Baru kepada masyarakat di sekitar Wadukombo yang di-PKI-kan karena tidak mau melepas tanahnya dengan harga murah. Bersama tokoh lintas agama, Gus Dur melakukan pendampingan terhadap warga yang diobrak-abrik rezim militeristik Orde Baru.
Flashback ke 1984. Gus Dur mendampingi warga muslim Priok yang direpresi aparat dan bahkan puluhan warga gugur dalam peristiwa berdarah tersebut.
Di hari-hari biasa, sipil tidak bebas berbicara. Perkumpulan sejumlah orang dicurigai sebagai langkah subversif yang harus dibubarkan. Kritik dianggap bentuk pembangkangan.
Tahun 1998 gelombang perlawanan berhasil menumbuhkan harapan. Orde Baru tumbang. Reformasi digaungkan.
Namun sejak riak-riak kebangkitannya melalui pelemahan KPK, kongkalikong politisi, dan sejumlah politik akrobat lainnya, juga tak lupa MK yang dibajak, di hari ini reformasi benar-benar dihukum mati oleh penguasa yang ingin menegaskan bahwa sejarah itu ditulis oleh sang pemenang.
Ironis.