7. Di belakang binatang itu telah berbaris balatentara dari timur, yang apabila tumpah ruah seperti belalang sangit ke bumi, akan menghitamkan seluruh permukaan bumi dan menggilas semua sawah dengan roda-roda besi mereka.
8. Kepada binatang itu diberikan seluruh kuasa terhadap binatang pertama, yang kedua kepalanya diinjak si binatang kedua dengan kedua kakinya.
9. Semua orang terjatuh menyembah kepada binatang kedua, manakala kedua kepala itu berkata dengan takluknya: "Siapakah yang serupa dengan si binatang? Siapakah yang dapat membawa kebaikan lebih besar darinya?"
10. Binatang pertama itu menyeru lagi dengan kedua kepalanya, yang masing-masing terdapat 70.000 mulut, yang masing-masing terdapat 70.000 lidah: "Buatkan patung!" Maka setiap orang menggali tanah liat dengan tangannya dan membuat patung untuk disembah, dan binatang kedua meniupkan ruh kepada patung-patung itu, supaya patung-patung itu dapat berbicara.
11. Kepada tiap orang, patung-patung itu berkata: "Terimalah tanda keselamatan dari si binatang, kecuali kamu termasuk orang-orang yang celaka." Maka semua orang berbaris dan mengukirkan tanda si binatang ke dahi mereka sendiri dengan kedua tangan mereka, yang tidak akan bisa dihapuskan.